Minggu, 24 November 2019

ALJABAR BOOLEAN


Pengertian Aljabar Boolean dan Hukumnya – Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.

Hukum Aljabar Boolean

Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean

Hukum Komutatif (Commutative Law)

Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya.Hukum Komutatif pada Aljabar Boolean

Hukum Asosiatif (Associative Law)

Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Hukum Asosiatif Aljabar Boolean
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Hukum Asosiatif OR pada Ajabar Boolean
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.

Hukum Distributif

Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output Keluarannya.Hukum Distributif Aljabar Boolean

Hukum AND (AND Law)

Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :Hukum AND Aljabar Boolean

Hukum OR (OR Law)

Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah Contohnya :Hukum OR Aljabar Boolean

Hukum Inversi (Inversion Law)

Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.Hukum NOT Aljabar Boolean
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke semula.

Minggu, 06 Oktober 2019

Interrupt Pada Komputer (PC)

Salah satu karakteristik komputer (PC) yang sering kali ditunjukkan adalah ia selalu mengerjakan perintah berurut, langkah demi langkah. Yup, begitulah cara kerja prosesor (CPU) di komputer! Akan tetapi tidak selamanya alur eksekusi selalu berurutan. Prosesor dapat saja menerima sebuah sinyal penting dimana ia harus segera menanganinya dan menunda terlebih dahulu apa yang sedang dikerjakannya saat ini. Sinyal penting tersebut disebut sebagai interrupt.



Jenis-Jenis Interrupts
  1. Internal HW interruptions 
  • Ditimbulkan/digenerasi oleh peristiwa  tertentu yang terjadi pada waktu/selama eksekusi program. 
  • Diatur oleh HW dan tidak mungkin diubah. 
  • Contoh: tipe interrupt u/ counter clock internal; HW call interrupt ini u/ memaintance “time to date”.

 2. External HW interupstions

  • Ditimbulkan/digenerasi oleh devais peripheral, mis keyboard, printers, dsb.
  • Biasa juga ditimbulkan/digenerasi oleh Co-prosessor. 
  • Tidak mungkin mendeaktivekan. 
  • Tidak dikirim langsung ke CPU, melainkan ke IC yang memiliki fungsi u/ menghandle secara eksklusive interrupts ini.
 3. Software interruptions 

  • Diaktifkan langsung oleh assembler melalui sejumlah interuosi yang diharapkan dengan instruksi INT 
  • Terdapat dua jenis: 
        1. DOS interruptions 
        2. BIOS interupstions
   
     Perbedaannya:
  • DOS int. lebih mudah digunakan, namun lebih lambat, karena int. jenis ini menggunakan BIOS, BIOS int. lebih cepat, namun banyak kerugiannya karena BIOS bagian HW dan HW-specific

  • Pemilihan interupts tergantung pada karakteristik yang akan kita berikan pada program: SPEED ➡ BIOS int; PORTABILITY ➡ DOS int.

Minggu, 29 September 2019

Penjelasan Dasar Memory Eksternal


Pengertian Memory Eksternal
    Memory Eksternal adalah memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Dengan kata lain memory ini termasuk perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama. 
Contoh : Hardisk, Flash Disk, dan Floppy Disk. Pada dasarnya konsep dasar memori eksternal adalah Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak. Memori eksternal mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka panjang.
Jenis – Jenis Memory Eksternal
A.  Berdasarkan Karakteristik Bahan
· Punched Card atau kartu berlubang : Merupakan kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui punch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.
·   Magnetic disk : Magnetic Disk merupakan disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.
· Optical Disk : Optical disk terbuat dari bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate) dan dilapisipermukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh : CD dan DVD
·    Magnetic Tape : Sedangkan magnetik tape, terbuat dari bahan yang bersifat magnetik tetapi berbentuk pita, seperti halnya pita kaset tape recorder

B. Berdasarkan Jenis Akses Data
· DASD (Direct Access Storage Device) : Mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya : Magnetik (floppy disk, hard disk), Removeable hard disk (Zip disk, Flash disk), Optical Disk dll.
·  SASD (Sequential Access Storage Device) : Mempunyai akses data secara tidak langsung(berurutan), seperti pita magnetik.


Minggu, 22 September 2019

PROM (Programmable Read-Only Memory)


Pengertian Dari Programmable Read-Only Memory (PROM)?

Programmable Read-Only Memory (PROM) adalah jenis memori digital dengan pengaturan bit yang melekat pada sekering. Ini memungkinkan untuk satu kali atau perubahan awal dari memori read-only (ROM).



PROM terutama dimaksudkan untuk produksi yang lebih kecil yang memerlukan pemrograman awal. Dengan PROM, chip memori tidak dapat ditingkatkan ketika sudah usang. Itu, ditambah batasan lainnya, telah menjadikan PROM jenis produk dan teknologi yang agak dihapus dalam katalog beberapa vendor saat ini. Dalam banyak kasus, PROM telah digantikan oleh metode lain yang melibatkan lebih banyak fleksibilitas, seperti Memory Read-Only Memory (EEPROM) yang dapat dihapus secara elektronik.


Suatu proses yang dikenal sebagai "membakar PROM" meniup sekering untuk pengaturan bit, menjadikannya tidak dapat diubah.


Senin, 16 September 2019

Booting Pada Komputer


PROSES BOOTING PADA KOMPUTER

Apa itu Proses Booting? - Booting adalah bahasa Inggris, dan dalam bahasa Indonesia proses Booting sendiri disebut pengebutan. Dapat disimpulakan sedikit proses booting adalah proses perjalanan penyalaan komputer awal sampai pengambilalihan sistem operasi secara penuh terhadap perangkat.
Didalam proses Booting indentik dengan BIOS, yakni Basic Input Output System yang merupakan sebuah kode software yang tertanam pada sistem komputer. BIOS memiliki fungsi utama dan sangat vital yakni untuk memberi informasi visual seketika pada saat penyalaan komputer. Satu fungsi lain dari BIOS adalah memberi akses ke perangkat keyboard sebagai kontroler saat sistem operasi belum mengambil alih komputer serta memberi akses komunikasi secara Low-Level kepada beberapa komponen Hardware komputer.
Namun pada dasarnya proses Booting dibagi menjadi beberapa jenis. Ada proses Cool Booting dan Warm Booting.
·         Cool booting, merupakan proses menghidupkan komputer pada saat perangkat komputer itu dalam keadaan mati atau belum menyala. Inilah Booting utama yang dilakukan dengan cara menekan tombol Power.
·         Warm booting, merupakan proses menghidupkan komputer di saat perangkat komputer sudah menyala dan teraliri listrik. Proses ini sering disebut dengan Restart. Tujuannya adalah untuk mengulang kembali proses komputer dari awal karena sebelumnya terjadi beberapa gangguan seperti Crash program atau sekedar ingin melakukan pengaturan ulang sistem. Pada sistem operasi populer seperti Microsoft Windows modern telah tersedia opsi khusus bagi para penggunanya untuk melakukan proses Warm Booting yakni melalui menu Restart. Sedangkan penggunaan dengan Hardware dapat ditempuh dengan menekan tombol Reset pada CPU jika ada.

Berikut ini adalah proses Booting komputer atau tahapan-tahapan pengebutan dari awal sampai akhir :
·         Untuk yang pertama tentu Anda harus memencet tombol Power komputer. Seketika komputer dihidupkan, keadaan memori masih kosong. Saat itu masih belum ada instruksi yang bisa dieksekusi oleh prosesor. Namun pengguna tidak perlu ikut memberi intruksi karena prosesor memang dirancang untuk mencari alamat tertentu di BIOS. Di sinilah akhirnya prosesor menjalankan BIOS.
·         BIOS mulai mengambil alih sebagai sistem operasi sementara komputer, lalu akan dilanjutkan untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh galat (sumber variasi data) pada memori, maupun Device-Device yang memang terhubung kepada komputer. Pada proses inilah yang sering dikenal dengan POST (Power-On Self Test). Jika terdapat device yang bermasalah, proses tidak akan berlanjut. Tetapi memberi peringatan tentang masalah device tersebut.
·         Proses dilanjutkan dengan BIOS mencari kartu grafis yang tertanam pada komputer dan setelah nya sistem BIOS menjalankan kartu grafis BIOS. Tidak ketinggalan pula untuk pengecekan BIOS terhadap ROM.
·         Apabila seluruh proses pengecekan dari BIOS sudah dilakukan, kini giliran BIOS yang akan mencari sistem operasi yang sudah terinstall lalu memuatnya pada memori serta segera mengeksekusinya. Inilah mengapa ketika ada permasalahan pada sistem operasi Anda, komputer kemudian mengalihkannya pada visual BIOS.
·         Pada saat komputer diambil alih oleh sistem operasi, saat itulah pengguna mulai bisa menjalankan berbagai program-program yang diinginkan.

Demikian sedikit gambaran proses Booting dari awal sampai sistem operasi mengambil alih yang siap untuk dioperasikan.