Salah satu karakteristik komputer (PC) yang sering kali ditunjukkan adalah ia selalu mengerjakan perintah berurut, langkah demi langkah. Yup, begitulah cara kerja prosesor (CPU) di komputer! Akan tetapi tidak selamanya alur eksekusi selalu berurutan. Prosesor dapat saja menerima sebuah sinyal penting dimana ia harus segera menanganinya dan menunda terlebih dahulu apa yang sedang dikerjakannya saat ini. Sinyal penting tersebut disebut sebagai interrupt.
- Internal HW interruptions
- Ditimbulkan/digenerasi oleh peristiwa tertentu yang terjadi pada waktu/selama eksekusi program.
- Diatur oleh HW dan tidak mungkin diubah.
- Contoh: tipe interrupt u/ counter clock internal; HW call interrupt ini u/ memaintance “time to date”.
2. External HW interupstions
- Ditimbulkan/digenerasi oleh devais peripheral, mis keyboard, printers, dsb.
- Biasa juga ditimbulkan/digenerasi oleh Co-prosessor.
- Tidak mungkin mendeaktivekan.
- Tidak dikirim langsung ke CPU, melainkan ke IC yang memiliki fungsi u/ menghandle secara eksklusive interrupts ini.
3. Software interruptions
- Diaktifkan langsung oleh assembler melalui sejumlah interuosi yang diharapkan dengan instruksi INT
- Terdapat dua jenis:
1. DOS interruptions
2. BIOS interupstions
Perbedaannya:
Perbedaannya:
- DOS int. lebih mudah digunakan, namun lebih lambat, karena int. jenis ini menggunakan BIOS, BIOS int. lebih cepat, namun banyak kerugiannya karena BIOS bagian HW dan HW-specific
- Pemilihan interupts tergantung pada karakteristik yang akan kita berikan pada program: SPEED ➡ BIOS int; PORTABILITY ➡ DOS int.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar